Kamis, 11 Juni 2009

THL/TBBP Tagih Janji Gubernur

THL/TBBP Tagih Janji Gubernur
Kamis, 11 Juni 2009 04:43:42
Kirim-kirim Print version

Forum Komunikasi THL TBPP se Propinsi Bengkulu yang di Pimpin oleh Rahman Thl Bengkulu Utara menyambangi Kantor Gubernur Bengkulu sekitar pukul 13.30 Wib. Kedatangan Rombongan Koordinator THL Kabupaten Kota se Propinsi Bengkulu diterima oleh Wakil Gubernur M. Syamlan Lc. di ruang kerjanya. Keinginan rombongan THL ini bertujuan untuk mendesak Gubernur untuk memasukkan gaji honor dua bulan THL TBPP.

Desakan tersebut disampaikan Ketua Forum Komunikasi THL/TBPP Provinsi, Ir Rahman dan Sekretaris Forum Komunikasi THL/TBPP Provinsi. Saat ini, jumlah THL/TBPP ada 515 orang. Tenaga yang dikontrak Departemen Pertanian ini mulai direkrut sejak tahun 2007 dan terbagi menjadi 3 angkatan.

Dalam kontraknya, THL/TBPP ini bekerja selama 1 tahun penuh atau 12 bulan. Sementara honor yang mereka terima hanya untuk 10 bulan. Diketahui, gaji THL/TBPP sendiri untuk tamatan S1 sekitar Rp 2 juta dan D III berkisar Rp 1,5 juta.

Dalam beberapa kesempatan, Agusrin seringkali menyampaikan kalau Pemprov bakal mengalokasikan dana agar THL/TBPP bisa mendapat honor penuh 1 tahun atau 12 bulan. “Kami hanya ingin menanyakan kapan bisa direalisasikan,” kata Rahman, usai menemui Wakil Gubernur Bengkulu, H.M. Syamlan, Lc, kemarin.

Peran THL/TBBP bagi peningkatan produksi pertanian di Bengkulu sangat besar. Enam kabupaten mendapat penghargaan dari Mentan tak lepas dari kinerja THL/TBBP dilapangan. Kalau sebelumnya 1 hektar sawah hanya mampu menghasilkan 2,5 ton beras. Sekarang 1 hektar sawah bisa menghasilkan 9 - 12 ton sekali panen.

“Artinya ka nada bukti keberhasilan kinerja THL/TBPP dilapangan. Karena produksi padi saat ini meningkat. Kami juga mengharapkan agar THL/TBPP yang sudah mau habis masa kontraknya bisa dipertimbangkan agar mendapat prioritas jika ada perekrutan THL/TBPP baru lagi,” tambah Rahman.

Wakil Gubernur Bengkulu, H.M. Syamlan, Lc yang menerima kedatangan THL/TBPP diruang kerjanya kemarin mengatakan, dirinya sendiri belum mengetahui soal janji Gubernur tersebut. Tapi mendengar penyampaian dari Forum Komunikasi THL/TBPP, sebelumnya penambahan gaji 2 bulan akan masuk ke dalam APBD Perubahan.

“Kalau memang begitu ya kita akan tampung aspirasi mereka. Tapi kan akan dilihat dulu bagaimana nanti, apakah bisa dimasukan kedalam APBD Perubahan atau tidak,” kata Wagub.

Wagub mengakui, keberadaan THL/TBPP sangat membantu petani. Sejak tenaga-tenaga bantu tersebut turun ke lapangan memberikan penyuluhan dan pengetahuan bagi para petani, hasil pertanian Provinsi Bengkulu meningkat.

“Kita sangat berterima kasih dengan keberadaan THL/TBPP ini. Kita harapkan mereka tetap melaksanakan tugas dengan baik. Perekrutan dan kontrak sepenuhnya ada ditangan Departemen Pertanian. Tapi meski begitu Pemprov akan tetap menyampaikan aspirasi mereka agar mendapat prioritas jika nanti dibuat kontrak baru,” kata Wagub.(ken)

Penyuluh Pertanian Tagih Janji Gubernur


Penyuluh Pertanian Tagih Janji Gubernur
Kamis, 11 Juni 2009 02:55:04
Kirim-kirim Print version


Sekretaris Koordinator THL PPL se-Provinsi, Alidin SP mengatakan jika THL PPL dalam kontrak kerjanya yang dilakukan dengan pemerintah pusat, dalam satu tahun hanya dibayar sepuluh bulan melalui APBN. Gubernur menjanjikan jika gaji 2 bulan yang tidak dianggarkan melalui APBN, akan dibayar melaui APBD. Janji itu sering kali diucapkan kepada kami supaya kami bekerja maksimal. Tapi pada kenyataannya hingga saat ini belum terealisasi, katanya.

Selama ini kata Alidin, THL PPL melakukan wajib kerja di lapangan selama 12 bulan. Sehingga sudah merupakan kewajiban gubernur membayar gaji itu. Jika tidak pernah janji sih tidak masalah. Tapi masalahnya, gub telah berjanji saat kita mengikuti pembekalan. Janji itu harus ditepati, katanya.

Selain persoalan gaji, menurut Alidin, THL PPL yang menjadi ujung tombak pembinaan petani di Bengkulu itu juga meminta kejelasan status. Sehingga, kontrak kerja terhadap THL PPL tidak hanya selama 30 bulan saja. Kalau bisa kontrak ini terus berlanjut. Kalau sudah selesai kontraknya, mau dikemanakan lagi kita, ucapnya.

Untuk diketahui, di Bengkulu sendiri saat ini terdapat 415 orang THL PPL. Setiap THL PPL lulusan strata satu (S1) mendapat gaji Rp 2 juta/bulan, Diploma III Rp 1,5 juta/bulan dan SMA Rp 1,1 juta/bulan.

Sementara itu Wakil Gubernur HM Syamlan Lc tidak bisa memutuskan permintaan THL PPL itu. Sebab yang mempunyai kebijakan itu adalah gubernur. Namun, dalam pertemuan itu, Wagub hanya memberikan motivasi kepada THL PPL suapaya dalam melakukan tugasnya sebagai pembina petani dapat dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Sebab kerja seperti itu merupakan bagian dari dakwah karena memberikan pendidikan. Dengan demikian para petani dapat mendapatkan hasil yang memuaskan. (100)

Minggu, 31 Mei 2009

THL TBPP KOTA BENGKULU DILATIH OLEH BKPPP KOTA BENGKULU

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Kota Bengkulu mengadakan Pelatihan bagi Petugas THL TBPP Kota Bengkulu yang diberi tajuk "Pelatihan THL TB Penyuluh Pertanian Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kota Bengkulu", acara tersebut diselenggarakan mulai pada tanggal 29 - 31 Mei 2009 di Balai Penyuluhan Kampung Melayu. Peserta pelatihan diikuti oleh seluruh THL TB se kota Bengkulu yang tersebar di seluruh BP di lingkup BKPPP yang berjumlah 14 orang dari angkatan 1 dan 2.

Bapak Hermansyah S.Pt dalam kata sambutannya sebagai ketua panitia menegaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan skill petugas THL TB dalam bertugas dilapangan nantinya. Peserta akan dilatih oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya diantaranya Pak Suryadi dari Bakorluh Prop. Bengkulu, Bapak Kepala Badan, Sekretaris Badan, dan Penyuluh senior di BKPPP kota Bengkulu. Disamping itu pula Bapak Kepala Badan BKPPP Kota Bengkulu H. Ir. Daruchutni Amran menyampaikan dalam kata sambutannya THL TBPP adalah petugas garda terdepan dalam mengemban tugas-tugas negara di masyarakat tani dan tugas tugas negara lainnya. Disamping tugas pokok sebagai pendamping dan penyuluhan petugas PPL diharapkan dapat memiliki rasa kepekaan terhadap ketahanan pangan didaerah binaannya masing-masing. Acara pelatihan ini akan dinilai bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja petugas THL TBPP dilapangan secara berkala, evaluasi ini merupakan indikator berhasil tidaknya pelatihan THL TBPP ini untuk pelatihan berikutnya, begitu tandasya.

Dalam pelatihan peserta dibekali dengan berbagai materi diantaranya :
a. Pembangunan SDM Pertanian yang amanah oleh Pak Suryadi
b. Dasar-dasar penyuluhan dan Penilaian THL oleh Bapak Ka. BKPPP Kota Bengkulu
c. Pendidikan Orang dewasa oleh Ir. Firdaus Syam (Sekretaris BKPPP)
d. Praktek Kompetensi oleh Drs. Shodikin
e. Metoda Penyuluhan oleh Inaludin SP
f. Teknik Penyuluhan oleh Mihardi Sp
g. Pengelolaan Kelompok dan Dinamika Kelompok oleh Hermansyah, SPt
h. Praktek Analisis Teknik Pengolahan hasil oleh Hermasyah S.Pt

Peserta dalam praktek kompetensi diwajibkan melakukan penyuluhan selama 7 menit, dengan berbagai topik sesuai dengan potensi wilayah binaan masing-masing. Peserta sangat enjoi dan banyak "tergelak-gelak" selama proses praktek kompetensi, hal ini dikarenakan banyak ulah para peserta yang membuat ketawa peserta seluruhnya....

Semoga dengan pelatihan ini dapat memberi manfaat dan penambahan skill bagi THL TBPP kedepannya, amiiinn..(alitj*)




Rabu, 04 Februari 2009

THL KOTA BENGKULU NAMAM JAGUNG BERSAMA PETANI

Forum THL-TBPP Kota Bengkulu pada saat ini melakukan gawea namam jagung bersama dengan kelompok tani. Pemanfaatan lahan jagung ini menggunakan lahan Pemerintah Kota Bengkulu seluas 14 Ha.

THL Kota Bengkulu melakukan demplot Tanam jagung pada tanggal 21 Januari 2009, sehingga otomatis selama 2 bulan teman-teman THL tidak masuk BP tapi berkantor di Lahan, sehingga ada salah satu guyonan senior PPL Kota Bengkulu, Kini THl sudah "Pindah kantor" Ke Lahan Jagung (Ha... ha....) Tapi itulah realita,

Teman-teman THL dan Kelompok tani Kel. Bentiring dan Bentiring ingin menjadikan Kec. Muara Bangkahulu menjadi sentra jagung. selama ini Sentra Produksi jagung hanya berada di Kec. Kampung Melayu dan Selebar. Hal ini didukung Kec. Muara Bangkahulu memiliki lahan tidur yang luas, dari data sementara luas lahan tidur di kec. Muara Bangkahulu kurang lebih 150 Ha.

Luas lahan yang tidak dimanfaatkan ini sedikit demi sedikit sudah mulai dikelola oleh masyarakat untuk nanam jagung dan sayuran.

Teman-teman THL sudah Berkomitmen bahwa tanam jagung ini merupakan adalah awal dari sebuah pekerjaan besar untuk mendidik dan mengajarkan Petani untuk dapat mengelola lahan tidur untuk menambah penghasilan keluarga. Itulah sebenarnya cita-cita penyuluhan

Semoga usaha kita mendapat Ridho dan Tuntunan dari Yang Maha Kuasa... Amiiin(ali**)

Kepada Teman-teman THL jangan loyo ya....
Malu dengan Petani kalo jagungnya lebih jelek dengan petani yang lain...
he,,,, he,,,,

Kamis, 18 Desember 2008

THL-TBPP KOTA BENGKULU DISUVERVISI OLEH PUSAT

Pada Hari Rabu, 17 Desember 2008 THL-TBPP kota Bengkulu disupervisi oleh tim teknis dari STTP BOGOR atas nama SDMP Departemen Pertanian. Tim Monev yang datang adalah Bapak Susilo MS. Beliau ke Bengkulu untuk memonitoring dan Evaluasi dua kabupaten, yakni Kabupaten Seluma pada tanggal 16 desember dan Kota Bengkulu tanggal 17 Desember.

dalam acara monev tersebut THL-TBPP Kota Bengkulu dikumpulkan di Aula Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kota Bengkulu. Pada acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Badan Bapak Darmawansyah SP. disamping itu juga dalam kata pengantarnya bahwa THL-TBPP Kota Bengkulu pada bulan Nopember sudah diusulkan ke deptan untuk diperpanjang semuanya.
Jumlah THL-TBPP untuk dikota Bengkulu berjumlah 14 orang dari dua angkatan. 7 Laki-laki dan 7 Perempuan yag tersebar di beberapa kelurahan di Kota Bengkulu.
Acara dimulai pada pukul 09.00 - 14.00 yang diakhiri dengan makan bersama.

Sehari setelah disupervisi oleh tim dari pusat direncanakan besok Hari Jum'at, tanggal 19 Desember 2008 akan dilaksanakan penandatanganan kontak kerja untuk tahun 2009. yang mana THL-TBPP Kota sudah dihubungi untuk berkumpul dengan membawa persyaratan yang dibutuhkan. Kontak Kerja sudah harus dikirim ke Bakorluh Propinsi Bengkulu pada tanggal 24 Desember 2008.

Semoga dengan di perpanjangnya kontrak kerja THL-TBPP angkatan 1 dan 2 dapat meningkatkan produksi pangan nasional pada umunya dan peningkatan ketahanan pangan untuk kota Bengkulu, karena posisi Kota Bengkulu sangat stategis untuk menunjang pembagunan Kota dan Provinsi Bengkulu untuk swasembada beras. amiin....

Semoga Tuhan Yang Maha Pemurah dan Penyayang memberi Kekuatan dalam Mengemban amanah yang Berat ini.....



Sabtu, 16 Agustus 2008

Menjadi petani, sebuah mimpi

Menjadi petani, sebuah mimpi

Diambil dari http://putirenobaiak.wordpress.com/2007/12/03/menjadi-petani-sebuah-mimpi/ tgl 16-08-2007: 21:02

Merasakan panas matahari yang menyengat, jam 10 - 13 siang sambil menanam rumput gajah dan nenas di kebun, membuatku berpikir betapa berat pekerjaan seorang petani. Kalau sekedar menanam beberapa pematang sepertiku ini okelah (Just nggaya oi). It’s fun. Tapi ‘membaca’ kondisi petani-petani kecil di desa sungguh menyedihkan. Memikirkannya lebih menyedihkan lagi karena pasti akan berujung pada umpatan terhadap kondisi negeri ini yang tak berpihak pada petani. Malah kebanyakan petani sudah tak punya lahan garapan, hanya menjadi buruh upahan kerja rodi seperti zaman Bulando. *Jadi inget novel Emil*.

Aku pernah membaca, di Thailand, pemerintah mereka sangat mendukung usaha pertanian, mulai dari penanaman, pengelolaan, pengembangan, penelitian serta pemasaran sampai ke seluruh dunia difasilitasi dengan baik. Makanya produk-produk pertanian keren datangnya dari Thailand. Kadang aku heran orang-orang kita berlomba-lomba mengembangkan tanaman dari Thailand, bunga Thailand, sayur Thailand, rumput semak pun dari Thailand, lalu dijual mahal di Indonesia! Aku selalu bilang pada abang yang kebetulan usaha kecil-kecilan tanaman hias, alangkah bodohnya kita ini. Misal dulu waktu di Aceh; “Beginian dibeli mahal-mahal sama orang? Bego banget sih, di parit belakang rumah juga ada, ko malah diimpor dari Thailand?” sambil nunjuk rumput-rumputan di majalah ‘penguasa’ trend pasar. Kenyataannya, Indonesia ini (dunia kali) emang dikuasai para pemodal gede alias kapitalis itu, mereka yang menciptakan trend pasar, mengendalikan pasar, memprovokasi pasar dengan ilmu iklan yang yahud, dan membodoh-bodohi kita bah! (Nah ko mau ya??sad)Begitulah kita ini, padahal kurang luas apa ya Indonesia ini? Kurang banyak apa spesies tanaman hias atau bukan yang bisa dikembangkan? (Halah cape deh mikirinnya mending gue mikirin gajah hehehe…) Padahal ada satu keinginan di hari tua untuk menjadi petani di kampungku. Bayangan masa kecil tentang kehidupan petani yang indah apa hanya mimpi ya di negeri ini? Nyatanya kampung-kampung mulai tenggelam, tanah kehilangan kesuburan, negeri kehilangan hutan, yang rajin berkunjung adalah banjir di musim hujan dan iklim kering di musim kemarau.

Berbincang dengan Jess di kebun gajahku ini, terkagum-kagum pada dua orang pekerja yang membantu mengolah tanah agar siap ditanami. Tak seorang pun dari kami pernah punya pengalaman mengolah lahan. Jess bilang, dua lelaki yang bekerja ini sangat kuat, tak berhenti mencangkul walau terik, lalu hujan, lalu terik lagi. “You see Merry, they have no fat, only muscles……no worry of cholesterol…*Yah Jess lu nyindir gue deh*. Ditambah lagi saran Rut: Bagusnya aku n si Bos yang punya ukuran XL tinggal minimal satu bulan, tiap hari nyangkul n nanam pohon, dijamin pulang-pulang berubah bentuk dan warna, pasti bakalan item dan langsing sing! Aku sih nggak keberatan–suer–, aku bukan pemuja kulit putih seperti iklan-iklan kecantikan yang gebleg itu. Sayangnya tak mungkin kutinggalkan anak-anak n misoa lama-lama ding!

Selasa, 12 Agustus 2008

Prioritas utama pembangunan nasional salah satunya adalah pengurangan
angka kemiskinan. Sementara kantung-kantung kemiskinan umumnya berada
di pedesaaan, dan masyarakat pedesaan pada umumnya adalah petani.
Namun demikian pada tahun 2004 sektor pertanian menyumbang terhadap
PDB nasional sebesar 14,7 % dan menyediakan lapangan kerja bagi 43
juta orang. Hal ini menyebabkan sektor pertanian menjadi sektor
terbesar dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, yang
sekaligus dapat mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.

Melihat realitas tersebut, sudah sewajarnya pemerintah mencanangkan
program revitalisasi pertanian dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Pembangunan sektor pertanian sangat strategis, karena
sekurang-kurangnya berperan penting dalam : Peningkatan pertumbuhan
ekonomi; Penciptaan lapangan kerja; Meningkatkan ketahanan pangan
masyarakat, yang merupakan syarat penting dalam ketahanan nasional dan
regional; serta menciptakan kekuatan penghela dan pendorong bagi
pertumbuhan sektor-sektor lain.

Pembangunan kembali sektor pertanian (revitalisasi pertanian) tidak
akan berjalan lancar bila sumber daya sektor pertanian tidak
ditingkatkan kualitas nya. Sehingga salah satu bentuk implementasi
dari revitalisasi pertanian adalah revitalisasi penyuluhan atau
membangun dan menghidupkan kembali kegiatan penyuluhan yang sempat
mati suri. Dengan lahirnya UU no 16 tahun 2006 mengenai Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), merupakan
momentum yang tepat dalam membangun sumber daya manusia (SDM)
pertanian Indonesia yang memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi
tantangan globalisasi.

Adapun target sasaran dari revitalisasi penyuluhan pertanian yang
tertuang dalam UU No 16 tahun 2006 tersebut yaitu kelembagaan
penyuluhan pertanian, penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan tenaga
penyuluh pertanian. Bentuk konkretnya yaitu peremajaan tenaga penyuluh
yang saat ini semakin berkurang dengan merekrut tenaga bantu penyuluh
pertanian sebanyak 6,000 orang pada tahun 2007 dan ditambah 10,000
orang pada tahun 2008.

Perekrutan ini diharapkan bisa memberikan kontribusi yang positif bagi
kegiatan penyuluhan dengan terget Peningkatan Beras Nasional dua juta
ton (P2BN). Selain itu tenaga bantu penyuluh pertanian ini diharapkan
dapat mewujudkan pencapaian program pengembangan sistem dan usaha
agribisnis yang berdaya saing tinggi, peningkatan ketahanan pangan
serta membantu petani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Tanggung jawab yang demikian besar ini merupakan konsekuensi logis
bagi para THL-TBPP dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itulah
dibutuhkan upaya peningkatan kualitas diri dari masing-masing pribadi
THL-TBPP sehingga dapat bekerja cerdas, keras dan tuntas. Upaya
peningkatan kualitas diri ini perlu dilakukan secara simultan dan
tidak bisa dilakukan secara parsial, sehingga dibutuhkan adanya
komunikasi yang intens baik antar sesama THL-TBPP maupun dengan
penyuluh-penyuluh yang senior serta dengan institusi yang terkait
dengan dunia kepenyuluhan.

Kondisi objektif saat ini THL TB PP Kota Bengkulu yang sudah ditetapkan
sebanyak 14 orang yang terdiri dari 2 angkatan, angkatan 2007
sebanyak 6 orang dan angkatan 2008 sebanyak 8 orang yang memiliki
latar pendidikan beragam dari mulai tingkatan SLTA/SPMA, Diploma III,
dan Sarjana (S-1). Hal ini menyebabkan beragamnya tingkat penguasaan
pengetahuan pertanian.

Untuk Memperkuat antar THL TBPP sudah dibentuk Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (FK-THLTBPP) Kota bengkulu
Yang dikomandani oleh Sdr. Harman Fachriza Angkatan 2007.

Secara Lengkap susunan Pengurus FK-THLTBPP Kota Bengkulu adalah :
Ketua :
Harman Fachriza
Wakil Ketua : Ali amsar Siregar, SP
Sekretaris : Ahmad Setiadi K, S.TP
Wakil Sekretaris : Silvia Nora, SP
Bendahara : Uyuk Anik
(Mohon Maaf yuk namanya kelupoan, waktu posting, Hee.he,,,,)